Perjalanan setelah menempuh suatu pendidikan tidak akan berhenti. Titik perjuangan itu justru dimulai setelah lulus. Seperti perjuangan Bachtiar Aditya Pratama setelah lulus dari kursus servis HP di Lasercom. Pria yang biasa disapa Adit itu merupakan peserta yang mengikuti paket teknisi HP kursus servis HP Lasercom periode Januari 2020.
Adit lulus dari kursus servis HP pada bulan Februari 2020. Sebulan setelah lulus, tepatnya Maret 2020 ia memberanikan diri menjadi teknisi HP profesional dengan mendirikan jasa servis HP. Jasa servis HP milik Adit dinamai Repair Phone Slawi karena berlokasi di Slawi, Tegal.
Awalnya, Adit membuka jasa servis HP di rumahnya karena usahanya masih baru dan ia mengakui bahwa belum banyak orang yang menggunakan jasanya. Namun, Adit percaya pada kemampuan yang telah ia kembangkan waktu mengikuti kursus servis HP. Ia juga terus berusaha untuk membaca pasar dengan cara mengenali konsumennya seperti apa.
Perjuangan Adit tidak serta-merta mulus-mulus saja. Pria asli Tegal itu juga terkendala pada keterbatasan modal. Namun, Adit enggan berfokus pada kendala yang dapat menghambat usahanya. Waktu itu, ia membeli alat-alat teknisi HP yang utama dan penting seperti alat power supply dan blower dengan harganya yang murah untuk mengakali modal terbatas.
“Kita lihat budget kalau aku pribadi 5 juta sudah cukup bisa membuka servis HP. Kenapa aku bilang 5 juta itu di luar alat flasher. Kalau sudah main di alat flasher memang harganya sudah mahal. Untuk aku pribadi alat flasher kemarin aku belinya juga nyusul,” jelas Adit.
Bagi Adit ada hal lain yang lebih penting daripada memusingkan kendala yang ada. “Yang penting kita dapat uang di awal. Satu, kita cari nama yang kedua nambah wawasan. Gimana sih orang di lapangan seperti apa sih penanganannya. Itu yang perlu diperhatikan ga perlu dikhawatirkan (kendala-red) juga yang penting niat,” tegas Adit.
Hingga akhirnya seiring berjalannya waktu banyak orang yang sudah menggunakan jasa Adit untuk memperbaiki HP mereka. Banyak pelanggan mengusulkan agar Adit membuka jasa servis di dekat jalan raya. Akhirnya, pada bulan Juli Repair Phone Slawi resmi berpindah dan tidak berada di rumah pribadi Adit.
Suka Duka Jadi Teknisi HP
Usaha jasa servis HP yang dimiliki Adit berkembang sangat pesat. Bahkan per bulannya ia mampu meraih omset 10 Juta lebih. Bisa dibilang jumlah ini adalah angka yang cukup besar untuk usaha yang baru beberapa bulan didirikan. Hal ini tentu saja dibarengi dengan niat dan usahanya yang tidak setengah-setengah.
“Makanya untuk para teknisi-teknisi atau pengin jadi teknisi kalau sudah benar-benar niat jangan berhenti di tengah jalan. Kalau sudah niat, berangkat-berangkat sekalian kalau mau tarung-tarung sekalian,” ucap Adit.
Ketika ditanya tentang suka dan duka ketika menjalankan usaha jasa servis HP, Adit menjawab dengan tawa khasnya. Ia menceritakan bahwa konsumen yang mempunyai bermacam-macam karakter dari cerewet hingga pendiam jadi salah satu tantangannya. Perbedaan karakter itulah yang membuat Adit selalu berbesar hati menghadapi keluhan dari mereka.
Adit menambahkan bahwa kadang ada HP yang dibawa oleh konsumen dalam keadaan mati setelah diperiksa ternyata kerusakannya tidak hanya di satu titik. Kesabarannya pun diuji kembali karena tidak semua konsumen menerima penjelasan tersebut.
Adit berpesan kepada calon-calon teknisi servis HP yang ingin membuka usaha jasa servis HP agar tidak menyerah meskipun menghadapi banyak keluhan dari konsumen. Ia juga meminta teknisi baru agar selalu memperbarui ilmu sesuai perkembangan zaman.
Penulis: Luluh Pramudaningtyas